
Tangerang -Sebanyak 49 Jamaah Alfiqtour berangkat menuju Jeddah untuk melaksanakan ibadah umroh. Mereka menggunakan maskapai Garuda Indonesia dengan penerbangan GA-905 dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Namun, perjalanan ini diwarnai oleh serangkaian perubahan jadwal yang membuat para jamaah merasa tidak nyaman.minggu (10/08/2025)
Awalnya, jamaah dijadwalkan berangkat pada pukul 17.10 WIB, tetapi jadwal tersebut berubah menjadi pukul 22.10 WIB. Selanjutnya, perubahan kembali terjadi dan jadwal keberangkatan ditetapkan pada pukul 03.20 WIB dini hari pada 10 Agustus 2025, sebelum akhirnya ditetapkan menjadi pukul 08:40 WIB. Perubahan ini membuat para jamaah merasa bingung dan kecewa.

Ust Edo, salah satu jamaah, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jika berangkat lebih awal, kami harus menunggu di bandara hingga 10 jam. Ini mungkin salah satu ujian dalam melaksanakan ibadah,” ujarnya. Ia berharap agar pihak maskapai lebih profesional dalam mengatur jadwal penerbangan.
H Zenal Arifin, tour leader, menjelaskan bahwa perubahan jadwal ini merupakan kesalahan dari pihak maskapai. “Kami harus menyampaikan informasi kepada jamaah meskipun mereka marah. Kami juga mengalami kerugian dalam akomodasi yang sudah dibayar. Aturan ketat dari pihak Saudi membuat kami harus lebih berhati-hati,” katanya.

Pengalaman Spiritual di Tengah Ujian
Meskipun dihadapkan pada perubahan jadwal, para jamaah tetap berusaha menjaga niat dan fokus pada tujuan utama mereka, yaitu melaksanakan ibadah umroh. Banyak di antara mereka yang menganggap ujian ini sebagai bagian dari perjalanan spiritual yang harus dilalui. Ust Edo menambahkan, “Kami percaya bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya. Ini adalah bagian dari perjalanan spiritual kami.”
Selama menunggu keberangkatan, jamaah juga saling berbagi cerita dan pengalaman mengenai perjalanan ibadah sebelumnya. Ini menjadi momen yang mempererat tali silaturahmi di antara mereka. “Kami merasa lebih dekat satu sama lain. Ini adalah kesempatan untuk saling mendukung dan mendoakan,” ungkap salah satu jamaah.

Harapan untuk Perjalanan yang Lebih Baik
Setelah mengalami kekecewaan karena perubahan jadwal, para jamaah berharap agar perjalanan ini tetap memberikan pengalaman yang berharga. Mereka berdoa agar bisa menjalani ibadah umroh dengan khusyuk dan penuh makna. “Kami berharap agar perjalanan ini menjadi berkah bagi kami dan keluarga. Kami ingin kembali dengan membawa pengalaman spiritual yang mendalam,” kata Ust Edo.
H Engkus Kusnadi menambahkan, “Kami juga berharap agar pihak travel dan maskapai bisa bekerja sama dengan lebih baik. Ini adalah tanggung jawab bersama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.”
Keberangkatan 49 Jamaah Alfiqtour dari Bandara Soekarno Hatta menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Meskipun ada kekecewaan dan tantangan, harapan untuk perbaikan selalu ada. Dengan saling memahami dan bekerja sama, diharapkan perjalanan ibadah umroh ke depan bisa berjalan lebih lancar dan memberikan pengalaman yang berharga bagi semua jamaah. (ubay)
More Stories
Reshuffle Kabinet Prabowo: Lahirnya Kementerian Haji dan Umrah, Gus Irfan Jadi Menteri Perdana
Kades Atikah Panen Pujian Usai Bangun Jalan Desa
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-80, Kecamatan Citeureup Gelar Upacara Bendera