Sibolangit. Mahaganews.com
Sempat terhenti sesaat karena ditangkap petugas Dinas Kehutanan Sumatera Utara, namun aksi penebangan kayu hutan di Desa Buluh Awar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara kembali “mengganas”.
Mobil-mobil pick up sejenis Mitsubishi L300, “berseliweran” mengangkut kayu. Kalau sebelum tertangkap kayu yang dibawa sudah diolah dalam bentuk broti dan papan, kali ini kayunya bentuk gelondongan alias log (kayu bulat).
Pantauan Mahaganews.com di lokasi, kemarin, mobil-mobil pick up terlihat membawa kayu bulat keluar dari Desa Buluh Awar.
Seterusnya, mobil-mobil itu Menuju Jalan Jenderal Jamin Ginting untuk dibawa ke suatu tempat.
Aksi penebangan kayu hutan ini, terduga tidak memiliki izin. Sebab, sebelumnya Dinas Kehutanan Sumatera Utara sempat menangkap basah aksi penebangan kayu di Desa Buluh Awar.
Anehnya, siang ditangkap bersama tiga mesin chainsaw dan dibawa ke kantor Dinas Kehutanan Sumatera Utara di Jalan Sm Raja, Medan, malamnya pelaku penebangan kayu hutan itu sudah dilepas.
Padahal, menurut petugas Dinas Kehutanan Sumatera Utara berinisial Jul, lokasi yang ditebangi masuk dalam kawasan hutan.
Celakanya lagi, hanya berselang beberapa hari saja, penebangan kayu tersebut kembali beraksi. Malah semakin “mengganas”.
Inilah yang membuat Anggota Komisi I DPRD Deli Serdang menjadi “geram”. “Aparat penegak hukum baik Dinas Kebutanan dan kepolisian, harus bertindak tegas. Tangkap semua pelaku penebangan kayu hutan terduga tanpa izin tersebut,” tandas Anggota Komisi I DPRD Deli Serdang, Henry Dumanter Tampubolon.
Sebab, menurut politisi dari partai “wong cilik” ini, dampak perambahan hutan tanpa izin sangat merugikan negara dan masyarakat. “Bukan tidak mungkin suatu saat banjir bandang akan “menyapu bersih” desa itu. Kasihan masyarakat desa,” ujarnya
Sekedar informasi, Desa Buluh Awar mempunyai nilai sejarah bagi Suku Karo khususnya warga Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).
Soalnya, di desa itulah pertama kali berdiri gereja GBKP. Dan sampai sekarang gereja bersejarah bagi warga GBKP itu masih berdiri kokoh.
Kepala Desa Buluh Awar bermarga Bukit yang dikonfirmasi melalui whatsapp, Rabu (11/11/2020) tidak menjawab hingga di layangkan berita ke meja redaksi. (sas)
More Stories
Blusukan di Jaksel, Menteri AHY Persempit Celah Praktik Mafia Tanah
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan Rapat
Koordinasi Percepatan Penanganan Ruislag Tanah Wakaf
di Jakarta Selatan
Hak Angket DPR Tidak Mempengaruh Hasil Pilpres 2024